Setiap akhir tahun, suasana Turki berubah menjadi lebih semarak dengan berbagai tradisi musim dingin yang khas. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Milli Piyango, atau lotre nasional, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru. Sejak awal Desember, antrean panjang terlihat di depan kios-kios penjual tiket lotre erek erek, dengan masyarakat dari berbagai kalangan berharap menjadi pemenang hadiah utama yang jumlahnya bisa mencapai ratusan juta lira.

Tradisi membeli tiket lotre ini bukan hanya soal keberuntungan, tetapi juga menjadi simbol harapan dan awal yang baru. Banyak warga Turki membeli tiket bersama keluarga, teman, atau rekan kerja, sebagai bentuk kebersamaan. Mereka akan duduk bersama untuk menonton pengundian langsung pada malam tahun baru, menanti dengan penuh harap angka keberuntungan mereka disebutkan. Bahkan mereka yang tidak menang tetap menganggap pengalaman ini sebagai bagian dari perayaan dan optimisme memasuki tahun yang baru.

Selain lotre, malam pergantian tahun di Turki diramaikan dengan berbagai kegiatan budaya dan kuliner. Kota-kota besar seperti Istanbul dan Ankara dihiasi dengan lampu berwarna-warni, pasar musiman, dan pertunjukan musik di ruang terbuka. Masyarakat biasanya merayakan bersama keluarga di rumah dengan makanan khas seperti dolma, baklava, dan kacang-kacangan, yang dipercaya membawa keberuntungan. Salah satu kebiasaan unik adalah mengenakan pakaian dalam berwarna merah saat pergantian tahun—diyakini dapat menarik cinta dan keberuntungan di tahun mendatang.

Lotre akhir tahun menjadi bagian menarik dari identitas modern Turki, memadukan unsur hiburan, harapan, dan kebersamaan. Meski hanya satu orang yang akan membawa pulang hadiah utama, jutaan lainnya merasakan euforia dan semangat positif yang menyatukan mereka dalam harapan kolektif akan masa depan yang lebih cerah. Seperti banyak tradisi lainnya, di balik permainan ada makna mendalam: bahwa tahun baru selalu membawa peluang baru.